Mahasiswa Sosiologi UTS TOP 3 Lomba Literasi: Soroti Peran Perpustakaan untuk Indonesia Emas 2045

  1. Home
  2. /
  3. News
  4. /
  5. University
  6. /
  7. Mahasiswa Sosiologi UTS TOP 3 Lomba Literasi: Soroti Peran Perpustakaan untuk Indonesia Emas 2045

Sumbawa – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Aji Portuna, mahasiswa Program Studi Sosiologi, sukses menjadi TOP 3 dalam ajang Lomba Video Konten Literasi yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sumbawa. Mengusung tema “Perkembangan Perpustakaan, Budaya Baca, dan Literasi”, kompetisi ini digelar sejak 15 Mei hingga 30 Juli 2025 dan diikuti oleh 50 peserta dari berbagai latar belakang, baik pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum.

Dalam karya videonya yang berjudul “Perpustakaan Kabupaten Sumbawa: Rumah Literasi untuk Masyarakat yang Inovatif Menuju Indonesia Emas 2045”, Aji menggambarkan transformasi perpustakaan sebagai pusat belajar yang tidak hanya menyimpan buku, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi, pengembangan ide, dan pemberdayaan masyarakat. Video tersebut secara kreatif mengajak masyarakat untuk memaknai kembali fungsi perpustakaan dalam konteks kekinian, khususnya sebagai fondasi dalam mencetak generasi pembelajar yang adaptif dan inovatif.

“Saya melihat perpustakaan hari ini bukan hanya sebagai tempat membaca, tetapi juga sebagai ekosistem pengetahuan yang bisa menjawab tantangan zaman. Melalui video ini, saya ingin mengajak masyarakat—terutama generasi muda—untuk melihat perpustakaan sebagai ruang yang hidup, yang mendorong kita untuk terus belajar, berinovasi, dan berkolaborasi,” ujar Aji.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UTS, Abbyzar Aggasi, S.IP.MPA., turut menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pencapaian Aji. Mewakili fakultas, Ia menilai bahwa keberhasilan ini bukan hanya bentuk pengakuan terhadap kreativitas individual, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai keilmuan yang harus dimiliki oleh mahasiswa, khususnya di era disrupsi teknologi. “Kami sangat bangga dengan capaian Aji. Karya ini adalah contoh nyata dari bagaimana mahasiswa ilmu sosial mampu menerjemahkan persoalan-persoalan sosial ke dalam bentuk narasi kreatif. Aji telah menunjukkan bahwa mahasiswa hari ini harus adaptif terhadap perkembangan zaman, peka terhadap isu-isu di sekitarnya, dan mampu berkolaborasi melalui media yang relevan dengan masyarakat luas. Inilah cerminan dari mahasiswa yang progresif dan visioner,” terang Abbyzar.

Ia menambahkan bahwa pendekatan kolaboratif, lintas-disipliner, dan berbasis masyarakat sangat penting dalam mendorong literasi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui konten-konten edukatif seperti ini, mahasiswa tidak hanya belajar menjadi pemikir, tetapi juga menjadi pelaku perubahan sosial.

Kegiatan lomba video literasi ini sendiri menjadi bagian dari upaya strategis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sumbawa dalam membumikan semangat membaca dan memperkuat literasi masyarakat. Dengan melibatkan peserta dari berbagai kalangan dan latar belakang, lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, melainkan juga wadah edukatif yang mengajak publik untuk terlibat dalam gerakan literasi.

Keberhasilan Aji Portuna menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya bahwa pengabdian dan kontribusi tidak selalu harus dalam bentuk besar, tetapi bisa dimulai dari hal sederhana—seperti membuat video edukatif yang berdampak. Ini adalah bentuk nyata dari peran mahasiswa sebagai aktor perubahan yang tidak hanya berpikir kritis, tetapi juga mampu bergerak dan berkarya untuk masyarakat.

Dalam menghadapi tan-tangan menuju Indonesia Emas 2045, mahasiswa diharapkan mampu menjadi penghubung antara dunia akademik dengan kebutuhan sosial masyarakat. Melalui pendekatan yang adaptif, kolaboratif, dan kreatif, mereka menjadi jembatan pengetahuan yang mampu menjawab persoalan-persoalan lokal sekaligus menyuarakan harapan nasional.