Mandalika – Shell Eco-marathon adalah ajang Internasional yang diselenggarakan di Asia, Amerika, dan Eropa. Selama 35 tahun terakhir, program ini secara konsisten mewujudkan misi Shell untuk mendorong kompetisi kendaraan masa depan yang memenuhi unsur keamanan dan dapat menempuh jarak terjauh dengan menggunakan sumber energi seminimal mungkin. Semua ini dilakukan atas dasar kolaborasi dan inovasi Shell untuk menyatukan gagasan dan ide-ide cemerlang para anak muda di seluruh dunia untuk menghadirkan solusi mobilitas yang kreatif dan inovatif demi penurunan emisi karbon untuk masa depan berkelanjutan.
Pada tahun 2023, Shell Eco-marathon Asia-Pacific and Middle East kembali dilaksanakan di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 4-9 Juli 2023 dengan jumlah peserta 80 tim (50 tim diantaranya berasal dari Indonesia) dari 14 negara di Asia. Beberapa negara tersebut diantaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Tiongkok, Korea Selatan, India, Kazakhstan, Arab Saudi, Qatar, dan lain-lain.
Sebagai Universitas yang terletak di Provinsi Tuan Rumah, Universitas Teknologi Sumbawa mengirimkan 1 tim dengan anggota berasal dari Program Studi Teknik Mesin, Teknik Elektro dan Ilmu Komunikasi.
Tim yang bernama NgebUTS ini terbagi menjadi 2 tim kecil di dalamnya yaitu Tim Teknis (berfokus pada teknis kendaraan) dan Non-Teknis (Tim Manajer dan Tim Humas). Tri Haryanti mahasiswi Ilmu Komunikasi tergabung didalam Tim Non-Teknis. Dia bertugas sebagai Humas pada kegiatan ini yang menerjemahkan seluruh dokumen penting kegiatan ke dalam Bahasa Indonesia, mengecek progres pembuatan kendaraan apakah sudah sesuai dengan rules yang ada, mempersiapkan dokumen untuk Kegiatan, sebagai translator, sebagai pengelola media sosial, mengecek setiap jadwal kegiatan dan yang terpenting dia juga harus belajar mengenai teknis kendaraan.
NgebUTS berhasil lolos pada tiga phase awal pendaftaran kemudian mendapatkan nomor kendaraan 323. NgebUTS nantinya akan mengikuti perlombaan pada Kelas Prototype-Battery Electric.
”Sebelum turun race di sircuit kami harus melewati 12 tahap Technical Inspection. Tahap ini merupakan tahap terberat dangan julukan Tahap Neraka. Ada banyak tim yang sulit lolos pada tahap ini. Saya sebagai translatorpun merasakan preasure yang ada, terlebih lagi ada kekhawatiran saya salah menerjemahkan dan menjelaskan terkait teknis yang ada dalam kendaraan yang kami buat. Alhamdulillahnya, tim NgebUTS berhasil melewati tahap ini dan mengikuti racing pada tanggal 9 Juli 2023.”
Tri juga menjelaskan keterlibatan dirinya dalam tim tersebut adalah untuk mengembangkan diri. “Bagi saya dan team, kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang kompetisi atau unjuk gigi kendaraan siapa yang paling hemat. Kami melihat kegiatan ini sebagai langkah awal untuk melatih skill kami lebih dalam di bidang masing-masing, mendapatkan ilmu baru dan tentunya networking.
Menutup penjelasannya, Tri menyampaikan terimakasih kepada kampus yang terus mendukung mahasiswa untuk bertumbuh. “Terimakasih kepada pihak kampus sudah mendukung kami, kepada pembina kami, kepada anggota tim yang luar biasa solid, dan kepada pihak lainnya yang ikut terlibat. Sampai jumpa pada kegiatan Shell Eco-marathon selanjutnya.”