Sasar Kelompok Masyarakat Tidak Produktif, Pengabdian Dosen FISIP Manfaatkan Briket Dari Bonggol Jagung

  1. Home
  2. /
  3. News
  4. /
  5. University
  6. /
  7. Sasar Kelompok Masyarakat Tidak Produktif, Pengabdian Dosen FISIP Manfaatkan Briket Dari Bonggol Jagung

Sumbawa, NTB – Kabupaten Sumbawa memiliki potensi besar dalam pengelolaan limbah pertanian, seperti  pemanfaatan limbah bonggol jagung sebagai bahan baku pembuatan arang briket. Pemanfaatan limbah bonggol jagung ini merupakan langkah inovatif dalam mendukung program pemerintah Dearah Kabupatens Sumbawa yakni zero waste. Tujuan kegiatan ini adalah mengedukasi, melatih Lembaga Mitra Lembaga Kesejahtraan Sosial Olat Maras (LKSOM) agar ambil adil dalam pengurangan pemanasan Gelobal akibat pembakaran limbah bongol jagung. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini yakni Focus group discusion (FGD) antara Dosen Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) dengan Lembaga Mitra. Proses yang dilakukan melalui tahapan observasi, Pelatihan dan publikasi.  Hasil yang diperoleh yakni adanya produk arang briket berbahan dasar limbah bongkol jagung. 

Arang briket yang dihasilkan memiliki ciri fisik yang cukup ideal untuk pengunaanya sebagai bahan bakar alternatif. Bentuk fisik arang briket dalam bentuk silinder dengan tinggi sekitar 3 cm dan diameter sekitar 5 cm dan cukup keras dengan jenis perekat tepung kanji dengan persentase masing-masing 5%, dan 10%. Hasil uji yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa proses uji penyalaan briket menjadi bara api yang siap untuk digunakan hanya membutuhkan waktu satu menit. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengelola limbah pertanian secara berkelanjutan dan efisien.

Seperti yang banyak diketahui, Kabupaten Sumbawa dikenal sebagai salah satu sentra produksi jagung terbesar di Nusa Tenggara Barat. Komoditas ini menjadi sumber penghidupan bagi banyak masyarakat, namun potensi ekonominya belum sepenuhnya tergali. Limbah dari proses panen jagung, khususnya bonggol jagung, seringkali terbuang sia-sia.

Program ini secara khusus menargetkan kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi, memberikan mereka peluang untuk meningkatkan taraf hidup melalui kegiatan yang berkelanjutan. Tim ini diketuai oleh Dedi Supriadi, dosen Ilmu Pemerintahan, dan beranggotakan Junaidi, dosen Konservasi Sumber Daya Alam, M Syukron Anshori dosen Ilmu Komunikasi, serta Lasmi Indah Sari mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Teknologi Sumbawa. “Pemanfaatan bonggol jagung ini memiliki banyak manfaat,” ujar Dedi Supriadi. “Selain mengurangi limbah pertanian, briket arang yang dihasilkan dapat menjadi solusi energi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Sumbawa, khususnya bagi kelompok yang tidak produktif secara ekonomi.”

Program ini telah berhasil mendapatkan PDP Pengabdian tahun anggaran 2024. Dalam pelaksanaannya, tim pengabdian ini telah melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan briket arang dari bonggol jagung. Mereka juga memberikan pengarahan kepada masyarakat, khususnya kelompok sasaran, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memproduksi briket arang.

Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program Zero Waste di Kabupaten Sumbawa, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang berkelanjutan.