Tulisan Elicka Salsabillah Basir: Interaksi Antar Budaya di Kalangan Mahasiswa Perantau di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teknologi Sumbawa

  1. Home
  2. /
  3. News
  4. /
  5. University
  6. /
  7. Tulisan Elicka Salsabillah Basir: Interaksi Antar Budaya di Kalangan Mahasiswa Perantau di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teknologi Sumbawa

Universitas Teknologi SumbawaTulisan ini merupakan hasil penelitian yang mengkaji interaksi antarbudaya di kalangan mahasiswa perantau di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS).

Interaksi antarbudaya di kalangan mahasiswa perantau merupakan aspek penting dalam menciptakan harmoni sosial di lingkungan akademik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengidentifikasi pola interaksi, tan-tangan yang dihadapi, serta faktor pendukung keberhasilan komunikasi lintas budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa perantau menghadapi kendala, seperti perbedaan bahasa, stereotip budaya, dan adaptasi sosial, tetapi interaksi positif dapat dibangun melalui sikap terbuka, program integrasi budaya, dan dukungan komunitas.

 

Indonesia yang kaya akan keberagaman budaya, dengan lebih dari 1.300 suku dan bahasa, menghadirkan permasalahan dalam interaksi sosial di lingkungan pendidikan. Di UTS, mahasiswa dari berbagai daerah berkumpul, membawa keragaman budaya yang menciptakan dinamika menarik. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi antarbudaya di FISIP UTS melibatkan perbedaan dalam pola komunikasi, di mana mahasiswa perantau sering mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan cara komunikasi lokal yang cenderung lebih implisit.

 

Pola interaksi antarbudaya berlangsung dalam konteks akademik, organisasi mahasiswa, dan aktivitas sosial. Mahasiswa menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa penghubung, meskipun kesulitan memahami bahasa daerah terkadang menjadi kendala. Dukungan dari komunitas mahasiswa perantau dan kegiatan budaya membantu mereka mengatasi masalah ini.

 

Penelitian menyimpulkan bahwa untuk menciptakan lingkungan kampus yang harmonis, diperlukan upaya aktif dari semua pihak untuk memfasilitasi komunikasi lintas budaya. Universitas perlu meningkatkan program orientasi mahasiswa baru, mengadakan pelatihan komunikasi lintas budaya, dan memperkuat peran organisasi mahasiswa dalam mempromosikan inklusivitas dan toleransi. Interaksi antarbudaya yang positif dapat meningkatkan pemahaman dan kerjasama di antara mahasiswa dari latar belakang yang berbeda.