Sumbawa (10/10) – Kementerian Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI) melalui staf khusus DPR menjalin kerjasama tentang Yayasan Darus Siddiyah yang menggandeng FISIP UTS. Program Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dikemas dalam Seminar dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Generasi Muda Melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan tema Penguatan Nilai-Nilai Ke-Bhinekaan Antar Suku, Ras, dan Agama di Pulau Sumbawa.
Dalam kegiatan yang menghadirkan Chairul Hudaya selaku Rektor Universitas Teknologi Sumbawa, dan Aka Kurnia SF Dekan FISIP sebagai pemateri. Tujuan dari Kerjasama dalam kegiatan ini adalah untuk melakukan pembinaan pendidikan Islam dan kebudayaan terutama berhubungan dengan pelestarian adat
Dalam sambutannya Rektor UTS menyampaikan apresiasi baik atas Kerjasama pemerintah dan pendidikan. ‘Program revolusi mental melalui kemenko jika bisa sering disenggarakan. Agar mahasiswa benar memahami substansi merawat kebhinekaan di tataran kampus. Seperti yang kita ketahui bersama, kampus ini seperti mini Indonesia, mahasiswa kami datang dari berbagai wilayah, ada keberagaaman suku bangsa di kampus ini sehingga dengan kegiatan semacam ini kami berharap bisa menambah wawasan mahasiswa.’
Sebagai salah satu pemateri, Aka Kurnia menyampaikan pembahasan budaya Sumbawa dalam konsep kebhinekaan revolusi mental. Bersama lima pemateri lainnya, diskusi yang dimoderatori oleh sala satu Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan, Irawansyah berlangsung hangat dengan kehadiran mahasiswa, Aktivis pemuda Sumbawa, dan Organisasi mahasiswa.
Terlaksananya Kerjasama ini diharapkan menjadikan FISP UTS sebagai pemantik untuk menguatkan gaung GNRM di Sumbawa. Salah satu caranya dapat dilakukan dengan sinergi pada program pemerintah yang sudah ada. Membangun kesadaran kolektif seluruh unsur pentahelix yang terlibat, yakni pemerintah, dunia pendidikan, organisasi masyarakat, dunia usaha, dan media.